💡 1. Dimulai dari Pusat Data (Data Center)
Segalanya bermula dari server besar yang tersebar di seluruh dunia. Tempat inilah yang menyimpan data dari website, video, aplikasi, dan layanan internet lainnya.Misalnya, saat kamu membuka YouTube, datanya diambil dari server Google yang bisa berada di Jakarta, Singapura, atau bahkan di Amerika.
🌍 2. Dikirim Lewat Kabel Laut Internasional
Data dari server akan melewati jaringan kabel bawah laut (submarine cable) kabel fiber optik raksasa yang membentang ribuan kilometer di dasar laut, menghubungkan benua ke benua.Indonesia pun terhubung ke jaringan global ini, lho!
🛰️ 3. Masuk ke Jaringan Nasional
Begitu masuk ke Indonesia, data akan dialirkan melalui jaringan nasional yang dikelola oleh berbagai operator backbone.
Dari sini, data didistribusikan ke berbagai kota dan daerah melalui jaringan fiber optik nasional.
🏙️ 4. Diolah oleh ISP Lokal
Nah, di sinilah ISP seperti DeFast berperan penting. ISP membeli akses bandwidth dari operator nasional, kemudian mengolahnya dan menyalurkannya ke pelanggan akhir seperti rumah, kantor, atau UMKM.
DeFast membangun infrastruktur jaringan di area tertentu, lengkap dengan router, tower (jika wireless), dan kabel optik lokal.
🏠 5. Sampai ke Rumah Anda
Setelah itu, teknisi ISP akan menarik kabel fiber optik ke rumah pelanggan, lalu menghubungkannya ke modem dan router. Dari sini, sinyal WiFi menyebar ke seluruh ruangan, dan... internet pun menyala!
⚙️ Bonus: Peran Teknisi dan Tim Support
Jangan lupakan peran para pahlawan di balik layar: tim teknisi dan customer service. Mereka yang menangani pemasangan, gangguan, dan membantu jika koneksi tiba-tiba lemot.